Tentang Dia, Manusia Ajaib!
Assalamu'alaikum ^.^
Selamat siang Teman Baca!
Semoga kalian (ciyeee kalian~ berasa rame ajaa) disana tetap menebar cinta dan kasih sayang pada sesama. Setelah beberapa hari kemarin pembahasan agak gayaan dikit. Hari ini Blog ini kembali pada kodratnya. Menjadi blog yang isinya tempat curhat colongan. Kali ini, sepertinya bakalan bawa perasaan, lagi. Judulnya ClickBait banget buat orang yang suka kepo. *ehakkk yakalii ada.
Tidak usah sebut nama, tidak usah sebut ciri-cirinya juga. Dengan menceritakannya begini saja, orang terdekat sudah tahu siapa orangnya. Banyak hal yang kadang nggak masuk kedalam logika manusia biasa, tapi bagi orang ini hal itu bisa terjadi. Hal yang kita nggak akan mungkin lakukan, tapi beliau ini bisa melakukannya. Yang berujung, Aku hanya bisa manggut-manggut karena sok paham dan geleng-geleng karena kadang sulit diterima akal.
Banyak orang yang mudah banget buat orang marah, emosi, badmood, dan apapun hal negatif yang membuat murung. Dari mood yang happy banget bisa drop secara drastis kalau sudah berhadapan dengan orang yang satu ini. Bukan tanpa alasan, terkadang dengan berdebat dengannya saja sudah menjadi hal yang malesin, banget. Tapi kadang bisa jadi hal yang lucu buat diingat sendiri.
Segala jenis perang mungkin sudah pernah dilewati. Bahkan perang dingin pun sudah. Perang batin apalagi. Jangan ditanya bagaimana rasanya. Banyak hal aneh yang terjadi kalau udah terjadi perselisihan. Ntah itu karena komunikasi yang nggak jelas, atau Akunya yang baperan ataupun hal kecil yang nggak penting. Dan tingkat sensitifitas terhadap gangguan dari orang ini meningkat tajam. Kalau udah ketemu, ada aja yang diributkan. Baiknya kalau lagi ada maunya aja. Mhueheheeh!
Tapi meskipun begitu, sejengkel-jengkelnya Aku sama orang ini. Nggak pernah bisa lama. Nggak pernah bisa dendam yang sebenernya emang nggak boleh dendam. Tapi mungkin buat orang lain, bisa jadi menyimpan dendam padanya. Setelah semua jenis peperangan yang terjadi, tetap Aku yang kalah. Eh tapi Aku nggak mau ngaku kalah. Akunya aja yang nggak bisa marah sama orang. Karena marahnya diekspresikan lewat nangis. Yes, i am! Paling nggak bisa marah yang meledak sampai keluar sumpah serapah. Kalau marah udah memuncak, udah deh. Mewek! Lemah memang.
Sama orang yang satu ini, Udah nggak bisa marahannya lama, nggak bisa ngambekan karena nggak akan dibujukin juga, nggak ngarap dibujuk juga, sih. Heran aja sama orang ini! Ada gitu, makhluk seajaib Dia. Dan hal yang paling malesinnya lagi, Aku nggak bisa marah lama-lama. Sejengkel apapun itu, bentaran udah cair lagi suasananya. Udah bisa hahahihi lagi. Yang buat nggak bisa tahan marahan lama-lama itu ya sikapnya dia juga. Ada aja yang dibahas meskipun nggak penting tapi bisa mancing ketawa orang-orang disekitarnya. Yang akhirnya Aku pun ikutan ketawa. Lemah! Lemah banget!.
Aku fikir, jika manusia jenis ini punah kayanya keseruan hidup bakalan berkurang. Meskipun sikapnya diluar nalar. Tapi orang ini seru banget kalau moodnya lagi bagus. Jangan ganggu kalau lagi sensi tingkat dewa, senggol bacok!.
Pernah suatu hari, pergi liburan bareng dengan teman-teman yang lain juga. Orang ini menjadi orang yang pertama kali dikembalikan pada orang tuanya setelah liburan selesai. Yang jadi permasalahan saat ini adalah, satupun manusia yang ikut liburan saat itu tidak ada yang tahu dimana rumahnya. Karena orang ini adalah orang yang biasanya tugasnya menjemput teman-teman yang lain. Tapi kali itu beda. Saat dijemput pun bukan diambil dari rumahnya. Tapi didepan Gang Rumah. Udah kaya orang nungguin angkutan antar kota.
Dan pada saat proses antar-mengantar ini, ajaib! Karena nggak ada yang tahu rumahnya dimana, jadilah orang ini sesukanya nunjukin jalan kerumahnya. Udah diajak muter-muter menuju jalan kerumahnya ternyata ada jalan yang lebih dekat yang nggak lain adalah Gang tempat dia nungguin sebelum dijemput. "Kami nggak tahu jalan keluar ni, tanggung jawab! Antarin lagi keluar" dengan santainya dia bilang "Tenang aja, itu didepan jalan keluarnya". Sepertinya familiar sama jalan ini, dan emang iya. Itu tempat dia mangkal kemarin nunggu dijemput. Jarak antara titik lokasi dia menunggu jemputan ke rumahnya mungkin +/- 100m. Dengan kata lain, kami nggak perlu mutar-mutar dengan rute yang lebih jauh buat ngantarin makhluk ajaib ini. Tinggal belok ke gang dan ya sudah sampai didepan rumahnya. Sepulang mengantar manusia ini, seisi mobil cuma bisa takjub. Nggak ngerti lagi deh. Mau marah tapi lucu. Mau emosi nggak bisa. Gemassss! Mengalahkan mahmud-mahmud zaman now.
Dan, saat prosesi pengantaran itu dia menyebutkan nama-nama orang sambil menunjuk kesalah satu rumah. Seakan dia kenal dan tahu dengan orang tersebut. Sejatinya, dia tidak tahu, kenal apalagi. Dan unfaedah banget. Manusia ini bisa berbuat semaunya kalau udah badmood. Kalau dia yang lagi pegang kendali, mungkin bisa saja kamu ditinggalkan ditengah hutan jika sedang berselisih dengannya.
Ajaibnya lagi, perihal ingatan. Manusia ini ingatannya kuat banget. Mungkin untuk dalam beberapa hal. Beliau ini juga bisa memperhitungkan beberapa kemungkinan yang kadang Aku pun suka anggap remeh. Dan akhirnya kadang perhitungannya lebih tepat ketimbang Aku yang malas memikirkan itu. Seperti, berapa lama disuatu tempat agar dapat berkunjung ketempat lain. Berapa jam perjalanan, hitungan jalanan macet dan jam berapa sampai dirumah saat liburan selesai. Omelan dia juga kadang ada faedahnya, ya walaupun nggak semua. Minta bantuannya juga tergantung dia lagi mood apa nggak.
Liburan mungkin bisa jadi nggak terlalu absurd tanpa orang ini. Ntahlah, terkadang manusia seperti ini memang dibutuhkan disaat-saat tertentu. Tapi, kadang dia muncul disaat yang tidak tepat -,. Yang pasti, jika berhadapan dengan orang ini kesabaran kamu akan diuji. Bahkan Dia sendiripun pernah bilang "Beryukurlah punya kawan kayak Aku, tugasnya nguji kesabaran kalian". Epic, kan.
Kalau udah terjadi pertikaian, Aku cuma bisa menggerutu dibelakang sambil komat-kamit nggak jelas. Kalau udah jengjel maksimal, mewek! terus prosesnya kembali ke awkward momen dulu. Baru deh cair lagi. Udah gitu temenan lagi, baikan lagi. Nggak ada sih perjanjian baikan atau nggak. Udah sapaan aja gitu, ketawa bersama dan semua kembali riang gembira.
Siklusnya ya gitu-gitu aja. Awalnya happy terus konflik lalu mewek-mewekan, hening dan awkward momen, berbaur lagi dan balik lagi keawal. Gitu aja terus -, Tipe manusia seperti ini, susah ditebak. Sulit dipahami dan dimengerti. Ketemu orang yang menjengkelkan, ngeyel dan menggemaskan dalam satu waktu itu, hmmmm. Tapi, disamping semua itu dia merupakan teman yang baik. Segala sesuatunya digampangin aja sama beliau ini. Tapi kalau udah nanya, dianya ngeyel dibilangin -,
Bagaimana, apakah diantara teman kalian ada yang punya karakter yang seperti ini? Pasti nano-nano rasanya. mhuahahahah. Aku harap dia nggak bakalan pernah tahu tulisan ini, bekakakaak!
Sepanjang membaca postingan i i aku berusaha keras memeras otak untuk membayangkan kira kira seperti apa visualisasi si manusia ini. Tapi gagal. Ah entahlah otakku tidak mampu.
ReplyDeleteTapi apapun orangnya, aku mencium hawa hawa sindrom merah jambu di sini. Semacam ada sesuatu yang bersemi dan buncah di dalam hati si penulis, makanya diabadikan di postingan ini hehe
Ah, aku jadi penasaran, apa jadinya jika si tersangka ini membaca tulisan ini yaaa. Hmmmmm....
turut prihatin,sprtinya doi butuh banyak perhatian :(
ReplyDeleteJadi kepo siapa sih yg dimaksud si manusia ajaib? XD
ReplyDeleteWah, si manusia ajaib ini ternyata memberikan kesan sangat mendalam sehingga selalu terkenang dan diwujudkan dalam bentuk tulisan yang panjang dan lebar.
ReplyDeleteUjian bisa datang dari siapapun bukan hanya musuh tapi teman sejati pun kadang bisa menjadi ujian dalam persahabatan
ReplyDeletesetiap orang memang memiliki karakter.. dan bagus banget kalau tau dan memahami karakter teman, artinya kita shabat krn stlh itu kita berteman walau tau sifat2 nya
ReplyDeleteGak bisa marah atau apapun terkait si manusia ajaib itu ya. Enak bnget di dianya klo gitu ya #eh hehee...
ReplyDeleteOrang seperti itu emang unik, suka seenaknya sendiri tanpa beban. Nggak peduli sama perasaan orang lain mungkin. Tapi tipe kayak gitu, nyusahin juga ya.. Semacam kitanya yang mesti ngertiin dia terus :D
ReplyDeleteWih... penggambaran tokohnya super imajinatif ya. Salut dengan penggambaran alur ceritanya
ReplyDeleteJadi "si dia" ini nyebelin2 gtu tetep kalau dia gak ada rasanya jd sepi2 gmn gtu kah?
ReplyDeleteHayoooo siapa tu pin? Jadi kepo nih eeuuyyy. Hahaha jangan jangan sesorang yg benar benar special nih. Tapi kayaknya orangnya bakalan baca deh, iya yakin deh. *soktau
ReplyDelete