Menulis Dan Emosi Jiwa
Aassalamu'alaikum ^.^
Beberapa bulan belakangan ini Aku lebih sering posting yang berhubungan dengan perasaan dan hati. Bukan tanpa sebab, tapi memang suasana lah yang menuntun Aku untuk menuliskan hal itu. Ehak! Lagi baper tingkat dewa. Rajin nulis karena lagi pengin curhat colongan aja. Padahal mah isinya curhat bego aja. Unfaedah sih, kalau kids zaman now bilang. Tapi, daripada curhat nggak kesanpaian dan dari pada dipendam sendiri lebih baik berbagi. Karena berbagi bikin happy. Yakannnnnn~
Beberapa bulan belakangan ini emosi emang lagi labil banget. Kadang kalau lagi senangnya, emang bahagia banget sampai lupa tanah air, lupa bangsa dan pacar. Okeh, skip bagian pacar. Sehingga, bloglah yang menjadi pelarian.
Kenapa ngeBlog? Pada saat kita menulis dan mengeluarkan apa yang terpendam yang udah nggak bisa ditahan lagi itu rasanya plong aja. Apalagi nggak bisa bercerita banyak dan secara langsung dengan siapapun. Di blog beda, mau bilang apa juga dia mah nurut aja. Seenggaknya segala unek-unek dan emosi jiwa yang ada dilubuk hati terdalam bisa keluar.
Berbicara masalah menulis dan emosi jiwa. Apa hubungannya? Aku nggak tahu juga mereka punya hubungan apa. Dan Aku nggak mau jadi orang ketiga diantara mereka. *lah?. Ketika mulut tidak sanggup untuk mengungkapkan, maka tulisanlah yang mampu bercerita. Tulis aja semaunya, secukupnya tapi jangan sekedarnya. Tulis aja semua apa yang mau diungkapkan. Nanti kalau udah selesai dibaca lagi dan di filter. Hahahaahah
Tapi, memang ngaruh banget. Ketika emosi yang berefek pada rasa galau nggak jelas juntrungannya itu muncul, kalau diungkapkan dalam tulisan kayak ada manis-manisnya gitu. Lega aja bawaannya. Bukan mau pamer masalah sama orang, tapi ya inilah kehidupan. Nggak semuanya bisa diungkapkan tapi bisa di ceritakan dengan sudut pandang masing-masing. Dan ada harapan mana tau doi baca, terus peka *eh
Dengan menulis, selain bisa lebih rileks bisa berbagi. Masalah apa yang kita hadapi dan jalan keluar yang kita jalani kali aja ada yang punya masalah yang sama dan masih bingung gimana cara menghadapinya. Karena setiap orang punya masalahnya sendiri. Kalau nggak mau punya masalah tidur abadi aja.
Ketika blog lebih mirip diari online. Itu blog Aku banget! isinya curhatan abege tanggung (?) yang baru mulai jatuh cinta lagi lalu patah hati dalam hitungan hari dan bersemi kembali lalu hilang lagi. huekk! mungkin jika bercerita langsung sama temen Aku udah digampar. Bahasamu, nak~.
Banyak hal yang bisa memancing emosi yang sedang labil ini. Tapi lebih banyak hal yang memancing emosi buat ngomel mulu. Pelakunya banyak nih kalau bagian dunia marah-marah dan ngomel nggak jelas. Kalau udah seperti ini, biasanya langsung istighfar dan ingat kata ustad, jadikan mereka yang memancing emosimu sebagai guru praktek kesabaran. Ehak! Karena sabar itu belajarnya seumur hidup praktek terus. Teori banyak tapi lebih yahud jika dipraktekan.
Eh jadi sebenarnya intinya apaan sih menulis sama emosi jiwa~ *arghhhh! Jadi hubungan mereka itu, kalau lagi emosi coba deh istighfar dulu terus nulis. tulis aja apa yang lagi dipendam. Bisa omelan, bisa curhatan, asal jangan pembahasan aib nggak jelas aja. Sebenarnya isi blog ini aib sih -_-. Setelah menulis panjang lebar, hati mulai tenang karena semua unek-unek sudah dikeluarkan. Gapapa nggak langsung di publish. Diliat-liat aja dulu mana tahu cocok. Banyak orang yang tidak bisa mengungkapkan dengan lisan. Maka, tulisan dapat membantu itu. Bukan dalam hal emosi jiwa aja. Tapi dalam berbagai hal. Kecuali kalau ijab qabul memang wajib lisan ya,
*eh. Kaya pengalaman aja. Dalam hati pembaca "udah curhatnya?". Menulis juga dapat mengurangi tingkat stres, menurut Aku dengan ke sotoy-an tingkat tinggi. xD maapkannn... Blog labil ini yang suka-suka dan seenak perutnya aja posting hal unfaedah begitu. Tapi apa hendak dikata, perasaan ini tidak bisa berdusta. eaaaaak~
Ingat nggak kapan terakhir menulis atau mengisi buku diary ? Aku terakhir waktu udah punya blog, tapi diary yang dulu masih tersimpan indah di lemari. Isinya curhatan masalah sekolah waktu SD, SMP dan awal masuk SMK. Disana tulisan mulai dari tulisan dokter yang nggak kebaca sampai tulisan yang lumayan bisa dibaca. Isinya curhatan mulai dari kena omel orang tua karena nggak mau makan, telat pulang kerumah atau lupa pulang kalau lagi asik main sama temen. Atau mantau tante yang lagi pacaran, yang lagi ngajak aku biar ada alibiyang kuat untuk keluar rumah. Dear diary dulu indah banget, ya kan?
Udahhhh ah tulis aja, mana tahu one day~ saat Aku dan Kamu tak mampu menjadi Kita bisa nyasar pada postingan seperti ini. Lalu ingat dan mengenang memory terus ketawa sendiri. Aku dulu begini? yah, of course. Karena dengan menulislah kita bisa berkarya dan akan di kenang meskipun raga tak lagi ada.
Vina, lopeee muach muach
ReplyDeleteduhhh ini ngapa lagi mamak satu ni -_-
Deleteyg boleh komen kayak gitu, cuman cewe doang ya? :(((
Delete-_- ujikkk~ ingatt ..
Deletekita berbedahhh :3
Katanya menulis itu terapi jiwaaaa~ semangat terus ya vinaaaa :)
ReplyDeletenahhh bener ya kakliii, wahhh emang beda kalau udah dituangkan gitu..
Deletecurhat di blog lebih keren daripada cuma di medsos biasa
ReplyDeletehahaha kalau sosmed pendek :| nggak jadi artikel.
DeleteSetuju banget, nulis ada hubungannya dengan emosi dan jiwa, ya kayak gini nih, orang galau pasti tulisannya yang galau2, skalian curhat sih katanya ...
ReplyDeletehahaha, iya bener. berarti satu pendapatkan kita, yakyakkk~
DeleteCurhat di blog itu lebih keren sih, malah kadang aku suka curhat tapi dibikin cerpen gitu, biar yang ikut baca seneng ada kisah baru.
ReplyDeletekalaupun memang dengan menulis bisa membuat emosi tertata kenapa nggak? Apalagi bikin tulisan yang semakin lama semakin kreatif. Kadang kan ada tuh lagi marah atau sedih, terus curhatnya jadi puisi, cerpen, sajak, dsb, semakin kece kan?
iyaaa, curhatan yang jadi hal positif emang keren. dari pada nyampah di timeline sosial media lain, kan. pada du unfoll masal wkwkwkw
Deletekalau begini kan kita bisa baca kembali, sampai kapanpun selagi blognya masih ada, masih bisa dibuka lagi, sambil reunian..
kece parahhh!
nulis emang sejatinya salah satu cara untuk melepaskan penat. kalau galau ya nulis, lagi punya unek'' ya tulis, kalau laper, ya makan.
ReplyDeletetapi emang beneran jadi salah satu cara ampuh buat diri gue sendiri juga sih. kadang gue juga sempet malu sih, kalau galau'' terus dituangkan di blog. tapi ya semasa bodo amat juga lah. selama ga ngerugiin orang lain. dan sama kayak kata lu, bisa jadi hal yang telah kita alami, bisa jadi buat pelajaran bagi yang lain supaya engga mengejerkan kesalahan yang telah kita buat. sama kayak kata pepatah kan, jangan sampai jatuh di lubang untuk kedua kali. jangan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. karena masih banyak kesalahan yang belum kita perbuat.
hahaha okehlah ya kalimat di awal, setuju.
Deletetapi kenapa dikalimat akhirnya agak rancu -_-
niat banget wkwkw
Kalo kata simbah pramoedya ananta, menulis adalah bekerja untuk keabadian, dengan kita menulis, tulisan kita abadi, meski kita tak abadi hehe
ReplyDeletenah iya, kemarin mau nulis kata-kata ini tapi lupa kalimatnya -_-
DeleteSetuju deh sama kamu. Saya sampai punya blog lain yang emang khusus nulis ocehan-ocehan tiap hari yang hanya bisa disimpan di kepala. Kalo dipendam terus lama-lama bisa meledak, jadi disalurkan lewat tulisan. Semacam ada yang lepas kalo udah diungkapin. Saya juga suka baca pengalaman orang lain karena jadi merasa bahwa hidup itu berwarna, bukan cuma kita yang punya problem, orang lain juga punya dan mereka FIGHT! hehe
ReplyDeleteiya bang err~ semakin banyak kita berbagi semakin banyak yang kita dapat.
Deleteya mana tahu ada yang punya problematika yang sama kan :3
atau mungkin ada yang bisa kasi solusi..
Yes, menurut saya punya blog/buku harian itu ada untungnya juga, kita bisa menumpahkan segala perasaan kita itu ke dalam sebuah tulisan dan semua masalah yang kita rasain itu bakal tumpah di dalamnya, jadinya lega deh..
ReplyDeleteiya emang bener, tapi tetap yang utama curhat sama Pencipta, kan.
Deletetapi kadang kita mau berbagi pengalaman juga, pun kalau udah berapa tahun kemudian dibaca lagi enak aja gitu..
namanya juga cewek, suasana hati gampang berubah. jadi wajarin aja. kalo cewek lagi labil emosinya, minta peluk aja sama suami. ntar juga tenang dia. kalo bellum punya suami. minta pelung guling sonoh!
ReplyDeletegue juga setuju. ngeblog sebagai luapan diary online. setidaknya bagi cowok kayak gue ini terlihat keren. daripada bikin diary tertulis di buku binder. dah gitu sampulnya gambar hati. ada warna pinknya. gue takut dikira banci kalo kyky gitu.
ahahah kalimat terakhir di paragraf pertama minta di bakar banget!
Deletenah iya udah setujuin aja~
cewe sama cowo diciptakan sama sama punya hati dan perasaan ini.
yakli kalau galau bisa meraung-raung gajelas.
lebih baik nulis biar ademan, ya tetap yang utama curhat sama Pemberi Hidup kan ..
Iya bener kak, berasa lega banget kalo udah menumpahkan isi kepala dalam bentuk tulisan :)
ReplyDeleteCheers,
Dee - heydeerahma.com
yappp bener bangettt :) makin sering tulis makin banyak emosi yang bisa di lepaskan dengan positif.. mhuehehehe
Deletewait yaa bw backnya :)
Pin, jangan lupa oleh-oleh makanan & calon lakik buat gue ya
ReplyDeleteyaaa salamm, nyelip aja komen beginian wkwkwk
Deletevina dulu apa kaknan dulu nihhh wkwkwk