Melupakan..?
Assalamu'alaikum ^^
Malam ini kembali lagi bercerita masalah kids zaman now. Sebenarnya bukan masalah anak-anak sebenarnya. Masalah perasaan aja *eh. Kayanya bulan oktober ini cerita untuk nulis berhubungan dengan hati mulu. Takut di kick dari dunia per-bloggeran karena baperan mulu. Tapi, masalah melupakan ini emang agak berat. Akupun masih belajar untuk tidak melupakan tapi dilewati dan dijalani. ehaaaakkkk~ karena everything happent for a reason. Meskipun dia bakalan menjadi kenangan buat kita, tapi setidaknya ada pelajaran yang dapat diambil.
Membahas tentang Melupakan. Sebenarnya Bukan Masalah Melupakan. Tapi bagaimana melewati yang sudah terjadi. Dari pengalaman yang nggak seberapa tapi lumayan sakit tapi nggak berdarah, berusaha melupakan itu sama aja belajar mengingat kembali. Karena semakin kita mencoba untuk melupakan, akan terfikir apa yang mau dilupakan dan lama-lama nggak jadi lupa. Apalagi kalau sudah terjadi bentrok kerusuhan
antara akal dan hati. Ketika akal meminta hapus memory tentang doi, tapi
hati menolak untuk melakukannya. Ini yang biasanya serting terjadi. Ujung-ujungnya mari kembali pada ikhlas dan sabar. Tidak ada obat yang lebih manjur selain ikhlas dan sabar. Sekali kita melepaskan dan mengikhlaskan lalu bersabar maka hidup pun akan tenang, aman, damai dan sentosa. No benci-benci, karena nanti merusak hati, fikiran dan perasaan. Nggak baik aja udah.. Dan bisa jadi mereka-mereka adalah guru yang mengajarkan tentang praktek sabar dan ikhlas. Dan kenapa juga meski sakit hati, tiada yang salah hanya aku manusia bodoh~ syalalala.. eh maap kebawa suasana. Salahkan diri yang terlalu berharap. Hilangkan segala penyakit hati, iri dengki, dendam, pembenci dan lain-lain. Meskipun susah, karena kalau mudah hadiahnya setrikaan. Kalau susah hadiahnya ketenangan yang haqiqi, eaaaakkkk!! Jangan tanya kenapa postingannya sekarang udah merembes kemana-mana. Aku juga nggak tahu.
Tapi, masalah melupakan ini nggak fokus ke relationship aja, ya. Tapi berlaku juga untuk setiap kejadian. Ya, meskipun kadang kejadian yang ingin dilupakan nggak jauh-jauh dari relationship. Jika dalam sebuah hubungan emang nggak cocok ya mau diapakan? *ealahhhhh jomblo aja ngoceh masalah hubungan* Karena sesuatu yang dipaksakan itu nggak baik. Ibarat baju yang kekecilan tapi tetap dipakai. Nggak nyaman. Dan yakinlah, setiap yang pergi akan ada pengganti yang lebih baik. Karena tidak ada rencana yang baik melainkan rencana dari yang maha kuasa. Jika memang sudah jodoh ataupun rezeki tidak akan kemana dan tidak mungkin tertukar. Cukup film aja yang banyak tertukar.
Melupakan perlakuan orang-orang yang menjengkelkan misalnya. Banyak memang manusia yang suka mancing-mancing amarah manusia lain. Karena manusia suka membatasi kadar kesabaran mereka. Aku pun begitu. Mudah moody. Tapi, setelah dipikirkan kembali, setelah dibawa berdiam diri dan nggak merespon orang-orang aneh itu lama-lama tenang sendiri. Anggap aja lagi praktek sabar. Dan berterimakasihlah pada mereka yang telah menunjukkan bagaimana itu sabar.
Terkadang, seberat apapun itu masa lalu bukan untuk dilupakan. Cukup dilewati dan suatu saat bisa dibuka kembali sebagai kenangan ataupun pembelajaran. Aku suka mengingat masa lalu. Sampai segala macam barang atau apapun tentang doi terdahulu Aku masih simpan. Dan ingat hal yang menyenangkan dan menyakitkan. Tapi, kalau diingat sekarang kenapa dulu bisa begitu, ya? Dan memang semua terjadi pasti ada alasan sebab-akibatnya. Dan memang bukan tentang melupakan, tapi mengikhlaskan dan bersabar.
Ttg melupakan,
ReplyDeleteTak ada yg perlu dilupakan tp diterima sebagai bagian pendewasaan diri.
#berasa sehati, krn di post terbaru FF ttg melupakan. Hehehe
*tosss dulu mba ahahaha
Deleteiya bener, let it flow gitu kan mba :)
Iya kalau memaksa melupakan sesuatu malah sesuatu itu selalu terpikir. Dan gak jadi lupa akhirnya
ReplyDeletenahh iyaa benerrr.. mending let it flow aja, ya kan :D
Delete