Tragedi Malam Jumat
Malam ini adalah malam yang nggak jelas banget bersama manusia salah gaul bernama Tari. Awalnya nggak ada firasat apapun ketika bertemu manusia satu ini. Malam itu memang nggak terlalu indah ditambah lagi bertemu dengan makhluk yang bernama Tari.
Hari ini malam jum'at. Biasanya Tari mangkal, cuma kebetulan lagi cuti *lah?. Nggak Tari tetap dinas dengan Saya yang menjaga lilinnya.
Awalnya cuma mau ketemu Tari di tempat kerjanya, ada yang mau ditanyain juga sih. Eh ternyata malah kepikiran untuk ngajakin Tari makan malam bersama atau bahasa kerennya dinner bareng Tari. Hingga saat ini, firasat dan perasaan masih baik-baik saja tanpa ada hal yang mengganjal. Kecuali perutnya Tari. Tari adalah teman SMP yang sering dan akrab disapa 'Makwo'.
Waktu sudah menunjukan pukul 21.00 Wib, Jam kerjanya Tari udah selesai. Akhirnya Saya dan Tari melaju menuju lokasi yang menyediakan makanan untuk manusia. Yaa kami berdua, tapi ini bukan perjalanan romantis.
Waktu sudah menunjukan pukul 21.00 Wib, Jam kerjanya Tari udah selesai. Akhirnya Saya dan Tari melaju menuju lokasi yang menyediakan makanan untuk manusia. Yaa kami berdua, tapi ini bukan perjalanan romantis.
Dalam perjalanan mencari tempat makan, tiba-tiba firasat mulai nggak enak. Nggak tahu juga kenapa bisa tiba-tiba berubah secepat itu. Tari ngajakin makan di D'Panekuk yang berada di Jl. Cemara, agak jauh sih. Karena hari sudah terlanjur malam, jadinya Tari memutuskan untuk tetap dipilihan pertama. Di Warung Steak and Shake.
Sesampainya di lokasi, kami langsung menuju tempat duduk bagi para tamu dan memesan menu yang diinginkan. 2 Hari sudah kami membalik-balikkan menu. Akhirnya Tari memesan Tenderloin Double dan Ice Lemontea, sedangkan Saya memesan Chicken Double dan Air mineral. Setelah memesan makanan ini, kami melanjutkan cerita bodoh dan hahahihi nggak jelas. Sambil menunggu pesanan yang 'agak lama ya' datangnya, kami masih seru-seruan sambil hahahihihi. Beberapa hari kemudian, pesanan kami datang. Tanpa babibu dan pikir panjang lagi, kami menyantap hidangan itu tanpa dosa.
Sesampainya di lokasi, kami langsung menuju tempat duduk bagi para tamu dan memesan menu yang diinginkan. 2 Hari sudah kami membalik-balikkan menu. Akhirnya Tari memesan Tenderloin Double dan Ice Lemontea, sedangkan Saya memesan Chicken Double dan Air mineral. Setelah memesan makanan ini, kami melanjutkan cerita bodoh dan hahahihi nggak jelas. Sambil menunggu pesanan yang 'agak lama ya' datangnya, kami masih seru-seruan sambil hahahihihi. Beberapa hari kemudian, pesanan kami datang. Tanpa babibu dan pikir panjang lagi, kami menyantap hidangan itu tanpa dosa.
Setelah semua hidangan habis, dan hanya tersisa hotplate kosong. Perasaan kenyang pun mulai menghampiri Saya dan Tari. Tak terasa malam sudah semakin larut. Kami masih menikmati malam berdua *Loh? dan akhirnya kami memutuskan untuk membayar tagihan agar dapat pulang kerumah masing-masing dengan selamat sentosa. Saya mengeluarkan sejumlah uang dan Tari masih sibuk grepe-grepein tasnya. Mau nyari wangsit mungkin.
"Makwo, ada uang seribu nggak?"
Tari masih krassak krusuk panik nggak jelas.
Tari masih krassak krusuk panik nggak jelas.
"Ngapa makwok ? seribu ada nggak ?"
"Mampus!! Aku lupa bawa dompet. Dompet ketinggalan di Toko" *panik stadium lanjut*
Hening
Suasana sempat hening sebentar. Hingga pada akhirnya Saya pun terkena virus paniknya Tari dan ikut grepe-grepein tas sendiri.
"Seriuslah makwok, Aku lagi nggak ada uang cash. lagian tanggal tua ni" *ikutan panik*
"Seriusss Vina, ngapain Aku bohong, tinggal di dalam laci Toko dompet Aku" *mencoba meyakinkan*
" Zzz, lewatlah ini. bentar Aku liat duit Aku dulu, cari masalah aja si makwok ni" *krasak krusuk*
" Pantasan tas Aku ringan, rupanya dompet Aku tinggal" *tampang tak berdosa*
" Emang seberat apa dompetnya.. zzz"
"Jadi gimana nih Vina??" *mata nanar*
"Bentar, Aku liat duit Aku dulu." *sambil keluarin uang sepuluh ribu-an*
Beberapa saat kemudian, setelah grepe-grepein tas, akhirnya ada pencerahan. Karena Saya suka serakin duit kembalian gitu di dalam tas.
"Ini makwok, coba hitung dulu. Cukup nggak?"
Tari mecoba menghitung. Ketahuilah saat itu angka yang tertulis di bill kami sekitar Rp 41500,-
"Ini makwok, coba hitung dulu. Cukup nggak?"
Tari mecoba menghitung. Ketahuilah saat itu angka yang tertulis di bill kami sekitar Rp 41500,-
"39000 masih Vin"
"Hitung bagus-bagus dulu, nggak ada uang Aku lagi"
Saya masih berusaha mencari uang yang terselip di tas dan dompet, kali aja ada keajaiban.
"Yes! dapat seribu"
Saya langsung memberikan uang yang di temukan dari dalam dompet kepada Tari. Itupun masih kurang, uang parkir belum ada. Saya masih berusaha mencari uang didalam tas.
"Tariii !! ada nih uang Aku 1000 lagi" Sahutku gembira seperti anak kecil diajak main ke Ragunan.
Lalu kami langsung menuju kasir. Abang-abang kasir yang melihat kami sudah panik seperti di kejar suami tetangga cuma cengar-cengir senyum nggak jelas.
"Kurang 500 lagi ini Mbak " Ngik.
Lalu Saya dan Tari berdiskusi kembali.
"Ada duit lagi makwok?" Aku berkata sedikit berbisik, ya mungkin Abang-abang itu masih dengar.
"Udah jelas dompet Aku tinggal Vin, mana ada uang Aku" balas makwok tanpa dosa.
Abang-abang kasirnya masih senyum-senyum.
"Ya udah dek, nggak apa-apa bawa saja" abang-abangnya sambil senyam-senyum.
Dan akhirnya kami keluar tanpa harus nyuci piring dulu. Tapi masih ada 1 problem lagi, UANG PARKIR!!. Tari masih mencoba mencari-cari benda yang biasa di sebut uang ditasnya, akhirnya ditemukan uang sejumlahh 700 rupiah.
"Yaa Salam Tariiiiiiiiiiiiii" teriakku lirih.
Saya kembali membuka dompet, kali aja menemukan uang seratus ribu meskipun itu hanya mimpi. Akhirnya Saya menemukan sejumlah uang dengan nilai dua ratus rupiah. Total uang yang sudah kami kumpulkan hingga saat ini adalah jreng jreng.. Sembilan ratus rupiah. Horeee!! Ya sudah, kami sudah menyerah dengan keadaan malam ini. Hanya bisa pasrah!
Saya masih berusaha mencari uang yang terselip di tas dan dompet, kali aja ada keajaiban.
"Yes! dapat seribu"
Saya langsung memberikan uang yang di temukan dari dalam dompet kepada Tari. Itupun masih kurang, uang parkir belum ada. Saya masih berusaha mencari uang didalam tas.
"Tariii !! ada nih uang Aku 1000 lagi" Sahutku gembira seperti anak kecil diajak main ke Ragunan.
Lalu kami langsung menuju kasir. Abang-abang kasir yang melihat kami sudah panik seperti di kejar suami tetangga cuma cengar-cengir senyum nggak jelas.
"Kurang 500 lagi ini Mbak " Ngik.
Lalu Saya dan Tari berdiskusi kembali.
"Ada duit lagi makwok?" Aku berkata sedikit berbisik, ya mungkin Abang-abang itu masih dengar.
"Udah jelas dompet Aku tinggal Vin, mana ada uang Aku" balas makwok tanpa dosa.
Abang-abang kasirnya masih senyum-senyum.
"Ya udah dek, nggak apa-apa bawa saja" abang-abangnya sambil senyam-senyum.
Dan akhirnya kami keluar tanpa harus nyuci piring dulu. Tapi masih ada 1 problem lagi, UANG PARKIR!!. Tari masih mencoba mencari-cari benda yang biasa di sebut uang ditasnya, akhirnya ditemukan uang sejumlahh 700 rupiah.
"Yaa Salam Tariiiiiiiiiiiiii" teriakku lirih.
Saya kembali membuka dompet, kali aja menemukan uang seratus ribu meskipun itu hanya mimpi. Akhirnya Saya menemukan sejumlah uang dengan nilai dua ratus rupiah. Total uang yang sudah kami kumpulkan hingga saat ini adalah jreng jreng.. Sembilan ratus rupiah. Horeee!! Ya sudah, kami sudah menyerah dengan keadaan malam ini. Hanya bisa pasrah!
Dan akhirnya kami pulang, dengan memberikan sekumpulan uang terakhir kepada petugas parkir.
Dalam perjalanan pulang Saya dan Tari masih bisa tertawa karena kejadian di Warung Steak tadi.
"Untung tahunya dompet tinggal pada saat makanan udah habis, kalau belum habis, nggak selera Aku makan. Dan untung juga pesanan makwok ndak mahal-mahal ya. Untungnya lagi uangnya bisa di pas-paskan"
Orang Indonesia memang begitu, semepet-mepetnya hidup, masih ada kata "Untung".
"Iya Vin, anggap aja malam ini malam yang unik dan lucu ya Vin" Tari terharu.
"Coba pada saat mau makan tadi tuh Tar, mending kabur kita dari pada jadi tukang cuci piring"
Suasana hening dipecah oleh gelak tawanya makwok yang menggelegar.
Di tengah perjalanan Saya kembali membuka pembicaraan setelah Makwok selesai dengan ketawanya.
"Eh, hari ini hari apa ya??"
"Hari ini hari kamis, kenapa?.
"Wahh berarti malam ini bisa di bilang Tragedi Malam Jum'at"
Kami pun tertawa bersama. Akhirnya, kami pulang dengan rasa, antara sial, apes, unyuk, unik, dan ntah apalah lagi itu istilahnya. Berikutnya mesti hati-hati apabila bepergian dengan Tari.
Dalam perjalanan pulang Saya dan Tari masih bisa tertawa karena kejadian di Warung Steak tadi.
"Untung tahunya dompet tinggal pada saat makanan udah habis, kalau belum habis, nggak selera Aku makan. Dan untung juga pesanan makwok ndak mahal-mahal ya. Untungnya lagi uangnya bisa di pas-paskan"
Orang Indonesia memang begitu, semepet-mepetnya hidup, masih ada kata "Untung".
"Iya Vin, anggap aja malam ini malam yang unik dan lucu ya Vin" Tari terharu.
"Coba pada saat mau makan tadi tuh Tar, mending kabur kita dari pada jadi tukang cuci piring"
Suasana hening dipecah oleh gelak tawanya makwok yang menggelegar.
Di tengah perjalanan Saya kembali membuka pembicaraan setelah Makwok selesai dengan ketawanya.
"Eh, hari ini hari apa ya??"
"Hari ini hari kamis, kenapa?.
"Wahh berarti malam ini bisa di bilang Tragedi Malam Jum'at"
Kami pun tertawa bersama. Akhirnya, kami pulang dengan rasa, antara sial, apes, unyuk, unik, dan ntah apalah lagi itu istilahnya. Berikutnya mesti hati-hati apabila bepergian dengan Tari.
Inti dari perjalanan dan kisah malam ini adalah, seberapapun kecilnya hingga uang recehpun, hargailah! Karena suatu saat pasti kita akan membutuhkannya. Begitupun kehidupan manusia, Kaya Miskin, Pejabat maupun orang pinggiran, suatu saat pasti bakalan saling membutuhkan.
wkwkwkwkw.. kebayang gimana wajah pias vina disana..
ReplyDeleteuntung abag2 nya baek. duit 500 nya di ikhlaskan. kalo nggak kalian disuruh nyuci 500 piring kan berabe. wkwkwkw
ya salaaaaammmm.... hihihi
Ndeh kak.. Lawqk kali kak.. Sumpah. Vina bingung antra lawak sma apes kak mm ckckckc
ReplyDeleteKalau kakak ada disna ntah apa yang terjadi kak.. Wkwkwkw
wkwkwkw....
ReplyDeletesumpah ane bacanya sambil cengar-cengir ndirian kayak ntu tuh.. kayak kebo lagi mejeng di sawah... :D
Kunjungan baliknya sista ke gubug nyah sang junior :D
kakiteng.com
heuheu ... junior apanya... udah buyut mah si om ini :3
Deleteketipuuuuu... Kirain horor -__-
ReplyDeletekalau gak bayar itu kan horor juga om :D
DeleteAsem. Aku kira ceritanya horor loh Vin-_- judulnya udah bikin parno duluan sih haha.
ReplyDeleteWah Bener-bener horor juga tapi ceritamu. Horor nggak bisa bayar pas udah makan. Untung mas-masnya baik ya. Merelakan sedikit sisa uang yang nggak bisa dibayar. Untungnya lagi makannya udah selesai. Kalo belum, makanan kalian mungkin langsung diambil. Hiks:(
Ya ya masih banyak untungnya haha
itu kan semi horor kak :|
Deletecoba kakak bayangin, kami yang awalnya hahahihi makan enak, pulang-pulangnya malah ngebabu karena nggak bisa bayar.
itu nggak elit sekalii -_-
kan hororrrr ;3
hahaha iya, untungnya memang selalu banyak ;v
ceritanya bikin cengar-cengir kak.
ReplyDeletesetuju banget, sekecil apapun itu baik uang atau apapun pasti berharga.
kalo orang kaya gak ada orang miskin pasti hiduupnya jadi biasa aja, hehehe
ahahahahah .. iya nggak ngerti kenapa bisa jadi absurd gini hidup akunya :|
Deletehaha iya benerkan, bener ya vina abis kena rukiah jadi bisa ngomongnya udah bener :D
Wkwkwkwk, kasian ya kak Vina.
ReplyDeleteTapi seru juga kan punya pengalaman wow kek gini. Nggak kebayang ekspresinya kak Vina kaya' apa pas lagi panik gitu.
hahahaha, ngakak abis bacanya, meski prihatin juga. Tapi lucu... =D
kasihan sekalii -_-
Deletepengalaman yang nggak akan terlupa meskipun si tari mendadak kurus :3
makasih udah ada yang prihatin setelah baca ini ._.
beruntungnya si uang berbaik hati nyelip di dalam tas. dia membantu saat tuannya lagi kepanikan :D
ReplyDeletegeli juga bacanya.
gak kebayang apa jadinya kalo bener2 gak bisa bayar duit makan. mungkin tragedi malam jumatnya akan menjadi horor..
iya, untung aja uangnya tahu diri kan.. hahahaha
Deletebisa ngebabu sebelum pulang, atau diajakin si mas-masnya jadian -_-
pas mbaca judulnya kirain ceritanya serem ternyata setelah dibaca, gak ada horor"nya sama sekali hahahaa
ReplyDeletemalahan bikin ngakak hihi :p
hahahaahah.. tapi kalau itu nggak bayar endingnya kan Horor :|
Deleteaaaaakkkk
kwkwwkwk teragedi malam jumat bangeeeeet, bisa-bisanya dua orang gak ada uang sama sekali. pede masuk restoran, untung ketauan gak bawa dompetnha pas makanan udah habis yaa hahahaha.
ReplyDeleteNulis kejadian dan hal-hal lucu di sekitar emang asik banget, gak bakal ada habisnya ;D
hahahah... itu diluar harapan -_- ntah mengapa si makwok nggak bawa duit. Kan ceritanya Vina ngarepin dia :|
Deletelah kenapa pas bayar membayar malah dia ngarepin Vina dengan mata penuh nanar :3
iya, tapi ntah mengapa hidup Akunya selalu ngenes ngenes begini yak :|
hahahaha kocak banget. gilak itu kondisinya dramatis banget.
ReplyDeleteuntung aja aku nggak pernah gitu. parah banget mengais ngais uang demi bisa bayar makan..
eh, ternyata ini postingan tahun lalu yaa
huahahaha..
DeleteVina berasa di film FTV, kan kehabisan uang, eh ujung ujungnya nanti jadian sama mas-masnya yang jaga kasir :|
kan nggak seruuuu
semoga kamu akan segera merasakannya :3 *lah?? biar tahu indahnya :D
hiahahahaha
iya, tahun lalu. cuma di up lagi hihi
makanya antisipasi dompet ketinggalan selipin duit di bh kayak emak2 haha
ReplyDeleteemang sih duit seratus atau recehan, itu PENTING BANGET. ;))
-______- sarannya kurang mainstream :3
Deletepenting banget, kalau mepet bang :D